Thursday, August 9, 2007

Kapan Kawin???

Tidak terasa juga, ternyata tahun ini umur saya sudah menginjak kepala dua. Bahkan kebanyakan teman-teman saya sudah menginjak kepala dua sejak satu atau dua tahun yang lalu. Sekarang saya sudah duduk di tahun keempat kuliah saya di Teknik Industri ITB. Tiga tahun ternyata waktu yang cukup singkat untuk diingat, tapi cukup lama juga untuk dijalani.
Satu fenomena yang aneh, walaupun sebenarnya umum bagi orang-orang seumuran saya. Tidak lama lagi lulus dari bangku kuliah, lalu cari kerja, apa lagi selanjutnya kalau bukan tentang satu hal : PERNIKAHAN.
Topik ini mulai jadi wacana di mana-mana. Di kampus, di rumah, di kantin, di tempat nongkrong, dimanapun anak"(kalau kami masih bisa disebut anak-anak) seumuran kami berkumpul. Ada saja bahasan tentang hal ini. Mulai dari berita si anu menikah kemarin, si anu menikah besok. Bahkan orang-orang yang sudah berstatus 'In a relationship' mulai menerima pertanyaan "Kapan nyusul?". Layaknya pernikahan adalah suatu perlombaan dimana orang yang sudah menyentuh garis start harus adu cepat agar sampai di garis finish, yaitu hari pernikahan.
Kapan Kawin???????

Monday, April 30, 2007

Responsibility

Bukan hari yang begitu baik buat saya..
Pagi tadi seseorang bilang kalau nilai PTI 2 udah keluar di board. Itu saja. Tidak ada yang istimewa waktu saya dengar kabar itu. Seperti biasa saya langsung menuju ke himpunan untuk suatu urusan kemudian ke KBL untuk makan..
Lagi-lagi di KBL masalah nilai PTI disinggung lagi. Nilai tes awal saya agak mengecewakan..
Apalagi nilai laporan saya.Saya baru melihat sendiri nilai saya waktu saya nge-net di comLabs setelah itu. Saya hanya bisa menghela napas melihat nilai laporan saya di layar komputer.
Saya tidak mau munafik. Saya memang mengejar nilai A dalam mata kuliah ini. Bukan karena saya ambisius, tapi pengalaman PTI 1 semester 1 benar-benar membuat saya benar" enggan diberi nilai B.
Saya benar-benar "beruntung" mendapat dua kelompok "ajaib" selama 2 semester berturut-turut.Sepertinya tekanan darah saya agak naik setiap 2 minggu sekali.
Saya hanya tidak mengerti kenapa seseorang bisa begitu tidak bertanggung jawab terhadap pekerjaannya sendiri, sementara orang lain harus begadang semalaman, dan setelah itu dia hanya kipas2 menikmati hasilnya.
Ya..mungkin lebih baik sih daripada mengeluh karena hasilnya tidak sesuai keinginan..
Tapi saya masih sulit menerima semua tindakan beberapa orang seperti itu.
Bukan hanya saya yang mengalami hal seperti ini. Beberapa orang teman juga mengalami hal serupa. Lebih parah lagi, salah satu di antaranya pernah mengeluhkan hasil dari pekerjaan orang lain sementara dia sendiri bahkan tidak menyentuh pekerjaan itu sama sekali.
Kalau sudah begitu, saya terpaksa bersikap agak ekstrim dan berbuat hal yang agak kejam. Itu konsekuensi..

Monday, April 16, 2007

Bukan

"Bukan maksud hatiku..
acuhkan dirimu di depan mataku.."

Aku hanya tidak bisa mengendalikan diriku sendiri saat aku tiba-tiba menyadari bahwa kamu ada di hadapanku..bukan karena aku membencimu..bahkan sebaliknya..dan aku takut itu akan menjadi terlalu jelas untuk dapat dilihat semua orang..dan kamu..
Rasa takut ini belum bisa kusingkirkan sepenuhnya..sayangnya semua kecemasan itu bisa saja membuat kamu menjauh dariku..

"Bukan maksud hatiku..
redam senyumku saat kita bertemu.."

Tapi bibirku rasanya menjadi kaku saat jantungku berdetak lebih kencang..
Aku baru tahu kalau saat adrenalin mengalirkan darah lebih cepat, ia justru akan membuat otak menyampaikan respon yang lebih lambat untuk menyampaikan perintah ke bibirku untuk tersenyum dan ke tenggorokanku untuk bersuara..
Maaf jika itu membuatmu marah..
Tapi..tolong jangan membenciku karena kebodohanku ini..

(song "Musnah" by Andra&TheBackBone)

"Cinta membuatku dekat denganmu, namun kecemasan melemparkan diriku menjauh dariku"
(Kahlil Gibran)

Tuesday, March 27, 2007

I Need You..

I don’t need a lot of things
I can get by with nothing
Of all the blessings life can bring
I’ve always needed something
But I’ve got all I want
When it comes to loving you
You’re my only reason
You’re my only truth

I need you like water
Like breath, like rain
I need you like mercy
From heaven’s gate
There’s a freedom in your arms
That carries me through
I need you

You’re the hope that moves me
To courage again
You’re the love that rescues me
When the cold winds, rage
And it’s so amazing
’cause that’s just how you are
And I can’t turn back now
’cause you’ve brought me too far

I need you like water
Like breath, like rain
I need you like mercy
From heaven’s gate
There’s a freedom in your arms
That carries me through
I need you
Oh yes I do

By The Hand of God

Manusia hanya bisa berusaha..tapi pada akhirnya Tuhan-lah yang menentukan..

Baru saja saya selesai shalat Dzuhur, dan tidak lupa mengucapkan doa yang belakangan ini sering sekali saya ucapkan.
"Apabila dia baik untuk saya, maka mudahkanlah segala urusan kami. Apabila tidak, tunjukkanlah jalannya.."
Lalu saya mencoba menghubungi nomor di speed dial #2 di hp saya itu, dan tiba-tiba saja hp saya tidak bisa melakukan panggilan keluar. Sungguh suatu kebetulan yang sangat tepat. Saya kemudian mencoba lagi beberapa kali hingga akhirnya saya sampai pada kesimpulan bahwa Tuhan memang tidak mengizinkan saya untuk menghubungi orang tersebut..
Akhirnya saya tidak bisa berbuat apa-apa. Kalau Tuhan sendiri yang sudah campur tangan-which is Tuhan memang selalu campur tangan dalam segala sesuatu-saya tidak bisa berkutik.
Semoga saya tidak salah menafsirkan apa yang Tuhan tunjukkan. Bukan sekali itu saya meminta petunjuk dalam hal ini. Shalat istikharah sudah sempat beberapa kali saya lakukan. Mungkin orang akan menertawakan saya karena saya shalat istikharah hanya untuk hal yang bisa dibilang remeh temeh ini. Agak menggelikan memang, tapi yang saya tahu, satu-atunya yang pasti membantu kita dalam hal apapun hanya Yang Mahakuasa, terutama di saat tidak satu pun orang yang bisa membantu.
Hanya Dia yang bisa..Hanya Dia yang bersedia..
Mendengarkan semua keluh kesah..Membantu semua kesulitan..Menunjukkan semua yang kita butuhkan..
Sebanyak apapun kita mengeluh..Sesering apapun kita bertanya..Sebanyak apapun air mata yang mengalir..Sebanyak apapun dan sesering apapun kita memohon..
Dia tidak pernah bosan mendengar..tak pernah enggan memberi petunjuk..bahkan mengabulkan permohonan kita..

Aneh..saat menulis ini, jujur, saya baru tersadar akan semua itu. Saya baru teringat kembali. Selama ini mungkin kita terlalu terfokus pada manusia, pertolongan manusia. Tapi, yang seringkali kita lupa, yang menggerakkan hati orang lain untuk membantu kita, siapa lagi jika bukan Tuhan..?

Yah..hanya sebuah renungan yang ingin saya bagi..tanpa sedikitpun bermaksud menggurui..