Saturday, December 1, 2012

Mellow Again....


Oh God...those status updates is going to making me crazy..

Tiap momen penting kaya gini pasti bikin gw teringat lagi, kangen lagi dan akhirnya hari ini berhasil bikin gw mewek.

Gw gak tau apakah emosionalitas gw hanya disebabkan oleh hormon estrogen yang menguasai tubuh gw di tengah kehamilan gw, ataukah emang gw selalu seemosional ini saat sudah menyangkut hal itu..

I miss them..I miss it..I miss all the things I've been through in 3 and a half year saat gw kerja di sana. Memang, 2 tahun lalu gw pernah gak hadir di kegiatan ini karena gw lagi cuti melahirkan. Tapi ini rasanya beda. Ada sesuatu yang nyesek di hati gw.

Mungkin salah satu momen yang bikin gw kangen adalah kebersamaan gw dengan suami gw. Gw gak tau apakah di event semacam ini gw dan suami memang bisa dikasih kesempatan untuk nginep satu kamar apa ngga, yang jelas gw selalu diledekin sama si bos karena tiap tahun gak pernah berhasil nginep satu kamar.

Tahun pertama, gw dan suami belum nikah, cuma berselang satu bulan sebelum pernikahan gw. Tahun kedua, gw cuti melahirkan. Dan tahun ketiga, venuenya di tempat bercottage sehingga cewek dan cowok gak bisa disatuin dalam satu cottage. Alhasil, gw dan suami selama 3 taun berturut-turut cuma bisa gigit jari :p

Dan inilah taun keempat, dan gw sudah gak lagi jadi bagian dari mereka. Entah kenapa ada sesuatu yang menyakitkan di balik fakta itu.

Mungkin banyak yang mikir gw aneh, mikir gw bodoh, mikir gw terlalu cepat mengambil keputusan sehingga menyesal belakangan. Tapi ya sudahlah, pasti jalan ini yang terbaik yang harus gw ambil. Sayangnya, gw sendiri belum bisa menghadapi kenyataan ini.

Since I was a child, I was always looking for a confession. Gw selalu berusaha keras untuk mendapatkan hal itu. Tapi di sana, gw bisa mendapatkannya, effortlessly, at least itu menurut gw, karena apapun yang gw lakukan di sana, gw lakukan dengan sepenuh hati gw, dan atas kemauan gw sendiri. Untuk pertama kalinya dalam hidup gw, gw bisa melakukan sesuatu yang bener-bener keluar dari hati gw. There's a lot of problem, conflict, though, tapi ya udahlah, itu semua bagian dari hidup.

Saat gw memutuskan buat hengkang (jyah hengkang :p) dari sana, gw yakin itu adalah keputusan yang terbaik yang memang harus gw ambil. Yang gw gak tau, keputusan itu meninggalkan bekas yang susah banget ilang di hati gw. Gw gak tau kalau gw sebegitunya "mencintai", entah pekerjaan gw, atau tempat gw bekerja.

Saat gw menceritakan hal ini ke suami gw, dan gw bertanya, gimana caranya gw bisa move on, dia cuma jawab "waktu yang bakalan menghilangkan semua perasaan itu". Ya gw tau, tapi berapa lama?

Gw gak tau kenapa semua ini segitunya mengganjal di hati gw. Apakah memang ada "unfinished business" yang akhirnya membuat kepergian gw menjadi sesuatu yang "unfinished" di hati gw.

Entahlah. Mungkin saat ini gw cuma bisa membiarkan waktu yang menghilangkan semua perasaan ini.